Kampung Bena Flores

Jika mendengar kata flores yang ada terpikirkan sama kita pasti pulau komodo dan danau kelimutu. Kali ini bukan pulau komodo dan kelimutu yang tidak asing juga di flores Kampung bena terletak di 18 km dari kota Bajawa .

Masuk ke kampung bena tidaklah sulit di sekitar hotel banyak menyewakan motor serta guide untuk menuju kesana. Untuk motor penyewaan anda cukup membayar Rp 100.000 dan bersama guide anda bisa dikenakan Rp 250.000. jalanan yang berliku-liku dan tanjakan serta pemandagan indah hutan dan terkadang kalau sedang cerah kita dapat melihat gunung inerie dengan sangat jelas sehingga membuat perjalanan begitu saya nikmati.






30 menit melakukan perjalanan Motor saya tiba kampung bena dengan modal hanya mengisi buku tamu dan kotak sumbangan sukarela untuk kampung ini saya akhirnya bisa memasuki kampung megalitikum. Awal memasuki  kampung ini saya melihat perkampungan ini secara utuh dari atas kemudian saya  menghampiri salah seorang ibu  yang sedang menenun kain khas disana. kain tradisonal ini mereka tenun dan dijual kepada wisatawan yang berkunjung kesana.  harga kain ukuran syal dihargai Rp 150.000 dan ukuran kain besar seperti kain sarung Rp 500.000 dan harga pembuatan secara tradisional sangatlah wajar. Melanjutkan itu saya melihat tumpukan batu-batu yang luar biasa tersusun rapi serta atap rumah yang masih menggunakan alang-alang dan bambu serta tiang rumah menggunakan kayu  pondasi menggunakan batu. Interkasi masyarakat sudah bisa menggunakan bahasa indonesia jadi tidaklah sulit untuk bertanya jika ingin mendalami cerita tentang kampung bena . Ketika sampai di titik seperti cottage diatas saya beristirahat sejenak  serta  dapat menikmati hutan dari ketinggian Karena kampung ini seperti dikelilingi bukit dengan hutan yang masih sangat lebat dan hijau bonus anda dapat melihat kegagahan gunung inerie jika cuaca sedang cerah.






Waktu saya menyusuri kampung bena dikala waktu bulan agustus ini banyak turis luar negeri berkunjung dan menikmati pemandangan kampung yang sangat purba ini dan mereka sangat tertarik dan mendokumentasikan kegiatan serta perkampungan megalitikum ini. Saya mendapatkan interaksi antara masyarakat lokal dan touris saling tertawa bersama ketika asing turis mengambil gambar dan memperlihatkan kepada seorang nenek . tampak kampung bena merupakan daerah kunjungan wisata dan mereka sudah sangat terbuka bagi orang yang datang kesana. Selamat mencoba untuk berwisata ke kampung bena.













Postingan populer dari blog ini

Pengembara, pengembara keliling indonesia, gorontalo, travel, travelling, backpacker, jelajah indonesia, keliling indonesia

Menjajaki Bumi suku Baduy beserta Biaya

Monkey Forest Ubud Bali